Siapa Ir. Sukarno, Nuklir Sukarno,
literasisejarah7.blogspot.com - Ir. Sukarno atau lebih dikenal oleh rakyat indonesia dengan nama Bung karno dalam catatan sejarah indonesia beliau adalah Presiden Republik Indonesia Pertama. yang peranannya dalam perjuangan bangsa indonesia jauh lebih luas. Bersama dengan Drs. Moh. Hatta membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945, Beliau diberi gelar Bapak Proklamasi. selain itu ia juga berperan dalam membangkitan, memberikan jati diri bangsa, dan kemudian meletakkan dasar Negara Republik Indonesia, Pancasila, yang pertama kali dilontarkan pada juni 1945.
Baca Juga : Teknologi Nuklir
Bung Karno (Bapak Bangsa) dilahirkan di Surabaya pada tanggal 16 juni 1901. Ayahnya adalah seorang guru bernama R.soekemi Sosrodiharjo, dan ibunya yang bernama Nyoman Rai, adalah seorang kerabat bangsawan di singaraja (Bali).
Di usia muda sukarno bersekolah di HBS (Hogere Burger School) sekolah lanjutan setingkat dengan SMA surabaya, telah terjun untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsanya, dengan memasuki organisasi Tri Koro Darmo, organisasi pemuda yang kemudian berubah nama menjadi Jong Java. Sewaktu masih di HBS Bung Karno sudah mulai menulis artikel politik melawn kolonialisme Belanda di surat-surat kabar Oetoesan Hindia, yang diterbitkan oleh tokoh sarekat islam, HOST Tjokrominoto.
setelah selesai pendidikan di HBS dan Technische Hoge School Bandung (Institusi Teknologi Bandung) beliau menolak menjadi pegawai pemerintah kolonial. pada tanggal 14 juli 1927 bersama Sartono, Iskaq cokro hadisurjo, Dr. cipto mangunkusumo, Ir. Anwari, Sunario dll. beliau mendirikan PNI (Perserikatan Nasional Indonesia) yang kemudian berubah menjadi Partai Nasional Indonesia, sebuah partai politik yang memiliki program untuk mencapai kemerdekaan bagi indonesia.
Baca Juga : Nuklir Sukarno
Tahun 1927 Bung Karno mempelopori berdinya PPPKI (Pemufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia), sebagai gabungan dari beberapa organisasi dan partai politik yang berjuang untuk kemerdekaan indonesia, di antaranya PNI, Partai Islam, Budi Utomo, Pasundan, Sarekat Sumatera, Perserikatan Selebes dan Kaum Betawi.
Baca Juga : Indonesia dan Nuklir
Dikarenakan kegiatan politiknya pada tahun 1930 Bung Karno ditahan oleh pemerintah kolonial dan kemudian dijatuhi hukuman selama 4 tahun. Pidato pembelaannya di Landaraad Bandung yang diberi judul Indonesai Mengugat menggemparkan dunia Internasional, sehingga pada tanggal 31 Desember 1931 dengan terpaksa pemerintah kolonial membebaskan Bung Karno sebelum masa hukumannya selesai. setelah keluar dari penjara Sukamiskin ternyata kegiatan Bung Karno tidak berkurang, Beliau memutuskan masuk ke Partindo (Partai Indonesia), dan kemudian memimpin majalah partai yang radikal, Fikiran Rakyat. Akibatnya, ditahun 1934 Bung Karno diasingkan ke Ende (Flores), dan kemudian pada tahun 1938 dipindahkan ke Bengkulu.
COMMENTS